Pages

Monday 25 August 2014

Asyik Manfaatkan Barang Bekas, Bonus Kedekatan dengan Anak

Hiasan dinding dari tangkai es krim ala Ibu dan Aylaa (dok.pribadi)
Selamat sore teman-teman semua J Semoga hari seninnya lancar dan bahagia, meski badan saya hari ini sendi-sendinya berasa teriak-teriak karena kemaren saya ajak jogging, untuk pertama kali setelah bertahun-tahun gak olahraga :D

Anyway, saya mau cerita tentang craft aja deh hari ini. Awalnya, saya tertantang sebuah lomba. Sebenarnya itu lomba untuk Ayah dan anak tentang memanfaatkan barang bekas. Tapi, Ayah dan anak itu anteng-anteng aja, jadilah emaknya yang rempong. Entah kenapa saya kok semangat gini ya.

Nah akhirnya, dapatlah ide hiasan dinding dari piring kertas bekas ulang tahun. Itu tuh piring yang biasa untuk kue ultah atau cake kecil. Hihihi untuk mulai project itu seru deh. Saya ajak anak saya lihat-lihat gambar, beli bahan-bahan tambahan ke toko dan akhirnya ngerjain bareng-bareng. Meski pas sesi foto, agak-agak malu, tapi akhirnya saya berhasil foto sesuai persyaratan yaitu foto ayah anak saat mengerjakan craft sampai foto dengan hasil akhirnya. Legaaa..beres..kirim deh.

Lomba itu membangkitkan rasa penasaran saya. Minggu depannya, saya coba membuat yang lain. Kali ini saya coba ngubek-ngubek bahan bekas atau benda tidak terpakai apa yang bisa digunakan. Saya nemu pasir pantai warna putih yang pernah saya beli untuk ngisi pot. Saya kemudian bikin pigura foto dan hiasan dinding kamar mandi dari papan puzzle anak-anak yang tidak dipakai. Pinggir-pinggirnya saya beri lem dan taburi pasir pantai tadi. Case closed! *gambar menyusul bagi yang penasaran* ^_^

Tapi ternyata, kemudian terpancing tidak hanya saya. Kemarin malam kakak, bawa kardus bekas ke hadapan saya, sambil ngomomg “Bu, ini bisa dibikin apa ya?”. Nah lo, saya yang seharian sudah kecapean, kaget sendiri.

Namun, saya juga tidak mau kehilangan kesempatan menumbuhkan kreativitas kakak. Memang pasti repot, tapi jujur saja, saya sangat menikmati.

Akhirnya saya bawa kakak browsing sana-sini tentang craft dari barang bekas. Pandangannya tertuju pada craft dari tangkai es krim. Kebetulan di rumah masih ada beberapa. Akhirnya, project dadakan malam itu dimulai.

Anak saya yang pertama ini, sebenarnya sangat suka menggambar. Tapi, jika ia sudah berhadapan dengan craft, dia sering tampak gugup, tidak percaya diri dan takut salah. Jika sudah begini, biasanya saya akan bilang, “Tidak ada yang salah atau benar disini, kak. Dinikmati saja setiap prosesnya. Kan gambar yang kita lihat cuma ide awal, hasil akhirnya ya kita buat tergantung kita”.

Memang harus saya akui, membuat craft semacam ini membuat otak saya merasa rileks sekaligus kreatif. Mulai stres hanya ketika adik Sandya mulai ikutan dan mengacak-acak segala sesuatu yang saya pakai. Mulai dari ikutan menggunting, oles lem dimana-mana, dan akan makin stress kalau kakak sudah teriak-teriak marahin adiknya.

Meski repot karena direcoki adik Sandya, taraaaaa....sebuah hiasan dinding bawah laut dari tangkai es krim jadi deh. Kakak membuat ikan dan ubur-ubur serta rumput laut dari kertas. Sementara saya bertugas menempelkan tangkai es krim. Senangnya melihat binar senang di mata kakak.

Secara keseluruhan, meski sekilas tampak menyusahhkan dan kadang ribet karena direcoki adik, saya dan kakak tidak kapok kok mengerjakan project berikutnya. Manfaatnya, bisa memanfaatkan barang bekas sekaligus mendekatkan hubungan saya dengan kakak. Beneran loh, dari kegiatan itu saya bisa mengajarkan kakak kreatif, juga sabar dan menikmati tiap proses. Pokoknya seru deh.

Jadi, project berikutnya apa lagi ya, kak?

Thursday 14 August 2014

Maaf Dapat Berawal Dari Yang Manis

Systema Nano untuk konsumsi makanan manis bebas meringis (dok.pribadi)
Maaf. Satu kata, yang terdiri dari empat huruf yang tak selalu mudah diucapkan. Terutama, maaf yang diikuti oleh perasaan yang sungguh-sungguh.

Hari raya Idul Fitri yang mengisyaratkan hati yang bersih setelah berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, tak lepas dari ucapan Mohon maaf lahir dan batin. Namun, apakah ucapan itu benar-benar diikuti dengan perasaan yang tulus.

Saya sendiri sangat kagum dengan kebesaran hati dari anak-anak. Mereka bisa saja bermain, bertengkar dan beberapa saat kemudian sudah berbaikan dan kembali bermain bersama. Contohnya adalah kedua anak saya.

Tak jarang mereka bertengkar dan saling ngambek karena berbagai macam hal. Mulai dari rebutan mainan, buku, gadget hingga hal-hal remeh yang sepertinya tidak penting.

Salah satu hal yang biasanya "menghangatkan" kembali "perang dingin" kakak adik itu adalah makanan manis khas kesukaan mereka. Mulai dari permen, cokelat ataupun es krim kesukaan mereka. Kalau sudah begitu, mulai dari cemberut dan saling punggung-punggungan, bisa jadi saling suap-suapan makanan :)

Tingkah anak-anak yang penuh warna (dok.pribadi)
Namun, karena acara ngambek yang tak lama itu berlangsung hampir tiap hari, tetap saja sempat membuat saya bingung loh. Kenapa? Meski makanan manis itu bermanfaat baik, namun tetap saja membuat saya khawatir risiko yang dibawa.

Dari Fanpage Facebook Systema Solution dan akun Twitter @SystemaSolution bahwa ketika makanan manis bersentuhan dengan gigi, maka asam yang dihasilkan dapat menyerang gigi dengan memecah enamel keras permukaan gigi, yang dapat menyebabkan pembusukan. Hiiyyyy seremmm kan?

Beruntung saya menemukan Fanpage Facebook dan akun Twitter Systema Solution. Ternyata produk asal Jepang itu merupakan hasil inovasi para peneliti di LION Jepang, sebagai Pasta Gigi Systema Nano yang bekerja aktif menutup lubang super kecil di gigi

Jika, pasta gigi lain hanya mampu tutup lubang mikro, maka dengan Pasta Gigi Systema Nano bermodal teknologi kalsium Nano pertama di Indonesia yang mampu menutup hingga lubang nano super kecil!

Waah leganya saya mendapat informasi tersebut. Apalagi, saat hari idul fitri kemarin, makanan manis terhidang dimana-mana. Mulai dari makanan, minungan, camilan manis dapat ditemukan hampir tiap kali kami bersilaturahmi ke rumah saudara, tetangga dan teman. 

Beruntung sudah ada Systema Nano, sehingga saya dan keluarga tak perlu takut lagi kan dengan ancaman gigi berlubang karena telah menggunakan Pasta Gigi Systema Nano.

Oh ya, saya juga dapat manfaat dari  Fanpage Facebook Systema Solution dan akun Twitter @SystemaSolution yaitu berupa berbagai informasi dan tips yang bermanfaat untuk kesehatan gigi. Tidak percaya? Ini beberapa contohnya:
  • Selesai makan siang, jangan lupa untuk berkumur ya, karena kebiasaan baik ini dapat memastikan tak ada makanan yang tersisa dalam mulut.
  • Minum air putih setelah bangun tidur banyak sekali manfaatnya. Salah satunya untuk buang racun dlm tubuh serta dapat menurunkan berat badan.  
  • Menggigit kuku membuat gigi rusak karena kuman kuku masuk ke mulut dan sebabkan infeksi gusi dan gigi berlubang. 
  •  Anggur sangat baik untuk melawan bakteri yg menempel di gusi. Cukup makan 2 buah anggur sehari untuk kesehatan gigimu.
  • Minuman bersoda memiliki tingkat keasaman (pH) yang sangat rendah. Hal ini memicu demineralisasi pada gigi dan membentuk lubang pada gigi. 
Tuuuh bermanfaat dan informatif kan? Tunggu apa lagi, yuuk rame-rame like Fanpage Facebook Systema Solution dan follow akun Twitter @SystemaSolution

Sekarang makanan manis saat Ramadhan, Idul Fitri ataupun sehari-hari, tak  lagi jadi masalah untuk saya dan keluarga. Tak perlu lagi dihindari, meski tetap dibatasi. 

Apalagi jika makanan manis itu jadi "penghangat" di saat "perang dingin" seperti yang dialami anak-anak saya. Yang perlu saya akui, sepertinya saya juga menyontek dari mereka, saat Hari Raya Idul Fitri kemarin. Membawa camilan manis ke keluarga atau rekan, ternyata sangat manjur menghangatkan suasana guna memberi dan menerima maaf ^_^

Taqaballahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir & batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H.

*Artikel ini diikutsertakan dalam  Systema Blog Competition






Tuesday 12 August 2014

Jangan Repot-repot

Lihat buktinya kan? Jangan repot-repot deh (dok.pribadi)
Jangan repot-repot berusaha mengecilkan saya
Sejak dulu tidak ada yang berhasil melakukan itu
Tanya saja orangtua saya, kakak-kakak saya, suami dan anak saya, teman-teman saya
Atau lari ke pasar dan pecahkan piringnya
Tetap saja orang mengatakan saya tidak demikian

Jadi jangan repot-repot mengecilkan saya

*Peringatan: tulisan ini mengandung sarkasme dosis tinggi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...