Pages

Thursday 28 November 2013

Hujan yang Mencerahkan Langit

Sandya penasaran nangkep tetes hujan (dok.pribadi)

Hujan selalu membawa perasaan tersendiri untuk saya. Yang terbawa bersama harumnya bau tanah kering tertimpa air hujan. Dibungkus dengan basahnya pohon, menetesnya air di daun serta basahnya lantai halaman rumah.

Satu yang kerap menjadi perhatian saya adalah setelah hujan langit akan tampak lebih cerah. Rona gunung salak yang tampak di ujung perumahan saya akan tampak semakin jelas. Bahkan, pelangi pun hanya mau menampakkan diri setelah hujan.

Mengapa langit cerah setelah hujan? Apakah itu sebagai pertanda kepada manusia bahwa setelah adanya kekecewaan akan hadir kebahagiaan? Dibalik derasnya berbagai masalah yang pelik akan berujung bahagia? Ah tulisan saya ini adalah tulisan dengan mood hujan. Tapi, mungkin tak semua orang merasakannya.

Apalagi yang sedang sibuk berkutat dengan pekerjaannya di kantor. Yang ribet dengan berbagai urusan domestik di rumah. Atau, sedang berada di perjalanan menuju rumah dari tempat aktivitas.

Saya sedang tidak ingin mencari jawaban ilmiah yang menjelaskan mengapa hujan dapat mencerahkan langit. Atau, mengapa petir yang menyambar-nyambar di langit bisa bermanfaat bagi bumi dan seluruh penghuninya.

Sore ini saya hanya ingin melarutkan diri dalam rinai hujan yang berjatuhan. Berharap hujan mampu menggantikan dengan perasaan yang lebih menyenangkan. Bagaikan langit yang tercerahkan oleh hujan.




Tuesday 26 November 2013

Masa Kecil Tak Akan Terulang, Jadikan Semua Patut Dikenang

Aylaa, Sandya dan saudara-saudara sepupunya dengan masing2 kepribadian yg unik (dok.pribadi)
Selamat jelang siang. Hari Selasa ini mendung sejak pagi. Meski mendung tak berarti hujan, seperti lagu lama itu, tapi kok ya mendung itu suka bikin hati sendu dan perut lapar hehehe ^_^

Oh ya, siapa yang suka nonton film detektif? Apalagi di televisi berlangganan sekarang, wuiiih film2 detektif keren2. Mulai dari CSI, Law and Order, Criminal Minds dan lain-lain.

Tapi, kenapa saya bahas film detektif ini, terkait dengan artikel yang saya baca pagi ini yang di-share temen saya di Facebook yaitu "Psikolog: Koruptor Biasanya Memiliki Masa Lalu yang Buruk" yang dimuat di Tribunnews.com

Trus, itu apa hubungannya juga film detektif sama koruptor riin? Hahaha tenang, sabar, kontrol emosi. Kalo baca tautan yang saya share tadi pasti ngerti deh. Ini nih saya kutip, beberapa alinea awal.

"Perilaku saat dewasa sangat dipengaruhi masa kecilnya. Pola asuh anak-anak di masa keemasannya sangat memengaruhi seperti apa kelak dia terbentuk.

Psikolog anak dan keluarga, Tika Bisono mengatakan, orangtua yang baik saat ini dulunya pasti  sukses masa lalunya baik. Sebaliknya, mereka yang terbiasa melakukan kejahatan seperti melakukan korupsi masa lalunya jelek.

"Biasanya koruptor memiliki  masa lalu kehidupan buruk.  Saat berusia  3-6 tahun, mereka  gagal dalam fisik psikososial."
 

Nah, udah agak jelas belom? Hehehe jadi berasa teka-teki. Gini loh maksudnya, saya sering banget kalo nonton film detektif, terutama Criminal Minds, yang suka agak2 nyeremin itu, menemukan bahwa pembunuh atau pemerkosa ataupun penjahat kelas kakap yang seakan-akan tak bermoral tanpa belas kasih itu berasal dari keluarga yang berantakan.

Jujur aja, saya itu sering ganti-ganti channel kalo nonton filmnya. Sebab, kadang gak tega, tapi kok ya penasaran. Yang paling saya inget adalah kisah mengenai seorang penjahat yang membunuh sepasang orangtua dan meninggalkan anak2nya hidup2. Beberapa puluh tahun kemudian, dia kembali meneror adik kakak tersebut dan berhasil membunuh sang kakak yang padahal sudah menjadi polisi. Penjahat itu lantas menculik adik perempuan dan anak dari sang kakak yang sudah dibunuh tadi. Akhirnya tim dari Criminal Minds bisa menyelamatkan mereka. Tamat.

Tapi, yang paling membuat saya mengingat film itu adalah sosok penjahatnya. Bisa dibilang ia adalah seorang penyendiri. Lahir dari seorang ibu yang suka mabuk-mabukan, berganti-ganti pasangan dan contoh buruk lainnya. Ia mencari makna hidup sendirian, belajar bertahan dengan keras. Hingga akhirnya ia menemukan keluarga bahagia yang diintainya berhari-hari dan seakan tak rela dengan kebahagiaan orang lain, kemudian merenggut nyawa kedua orangtua tersebut agar anak-anak itu merasakan penderitaannya. Syereem banget yak!

Saya sampai berdoa dalam hati bahwa tidak ada anak-anak yang mengalami pengalaman masa kecil sebagaimana sosok penjahat itu. Saya pribadi sebagaimana ibu-ibu di seluruh dunia lainnya, berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tapi, apakah sudah cukup?

Alhamdulillah jika sebagian besar dari kita masih terhindar dari pengaruh minuman keras yang memabukkan, tapi bagaimana dengan candu kita terhadap hal lain seperti pekerjaan atau gadget? Sudahkah anak mendapatkan perhatian sebagaimana yang dibutuhkannya ataupun sekedar memiliki porsi waktu yang sama dengan pekerjaan yang selalu menyedot fokus kita ataupun gadget yang rela kita pelototi berjam2 lantaran tidak mau rugi karena sudah kita keluarkan uang besar untuk membelinya?

Sudahkah kita menjawab seluruh rasa penasarannya terhadap kehidupan dengan lemah lembut dan kasih sayang, ataukah kata-kata kasar seakan-akan anak mengganggu seluruh aktivitas kita dan menganggap sudah seharusnya dia tahu sendiri?

Saya pribadi menjadi semakin berkaca dengan pola asuh yang selama ini saya jalankan. Sudah cukupkah agar membentuk anak-anak saya menjadi pribadi utuh dengan segala kecakapan akademik, sosial dan emosional? Kelak, mampukah mereka membedakan mana yang benar dan yang salah? Memilih menolak harta yang diperoleh dengan mudah hasil korupsi dan mau bersusah payah mengumpulkan harta halal? Rasanya, masih banyak PR dan perbaikan yang perlu saya lakukan.

Saya juga merasa tak berkompeten memberikan kalimat-kalimat penuh nasihat dan kata-kata berbunga lain mengenai parenting atau pengasuhan, sebab saya juga masih sangat perlu belajar. Tak jarang saya, sebaimana orangtua lain, melakukan kesalahan. Sebab, tak ada buku panduan khusus yang diberikan ketika seorang anak lahir. Dan setiap anak membutuhkan perlakuan yang tidak sama, karena keunikan pribadi mereka masing-masing.

Semoga anak-anak kita kelak menjadi pribadi-pribadi terbaik yang tidak hanya beriman kepada Tuhan YME dan berbakti kepada orangtua dan menyanyangi keluarga, namun juga kelembutan hati dan kepekaan sosial terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya. Aamiin.

Oh ya, satu lagi referensi bacaan yang sangat bagus dari Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono yang berjudul "Moral Manusia Indonesia" yang dimuat di Koran Sindo. Sangat bermanfaat dibaca, jika ada waktu luang.  Terimakasih sudah mampir disini ^_^

Sunday 24 November 2013

Smart itu Banyak Ide Cerdas, Gaul Sambil Lihat Peluang Emas dan Keberuntungan yang Pas

Ini sih foto nyengir rin, yang smart itu yang bikin bangunan di latarnya hehehe (dok.pribadi)
"Rin, lo kalo gak pernah step waktu kecil, sekarang jenius kali ya".

Heeh, jadi maksudnya sekarang apa dong?! Hahaha seumur-umur itu pujian yang nyerempet-nyerempet muji otak saya dari salah seorang rekan kerja saya dulu. Entah itu celetukan iseng atau memang mau muji saya, hanya dia dan Allah yang tahu :D

Sebelumnya saya memang pernah cerita bahwa waktu kecil itu saya pernah step alias kejang hebat. Dan memang seperti yang saya baca, saat anak mengalami step ada beberapa koneksi saraf yang terputus. Hingga kini saya menganggap itu penyebab saya paling susah disuruh itung2an matematika atau mengkeret dihadepin rumus kimia dan fisika *asik2 ngeles* ^_^

Nah saat blog emak gaoel dalam rangka ultah ke -5 bikin tantangan lomba dengan tiga tema pilihan Smart, Gaul dan Kreatif, " maka yang menarik hati saya adalah tema: Definisi "smart" untuk kamu dan apa yang membuatmu merasa "smart".

Tapi, sebelum saya jawab definisi smart buat saya dan apa yang membuat saya merasa smart, mending saya beberkan dulu beberapa fakta *beeuuhh gaya*

Pas jaman SMA, saya pernah disuruh maju ke depan kelas dan nulis hasil jawaban PR matematika , ditanya gurunya "itu hasilnya dari mana". Dengan polos saya jawab "dari Nova, pak". Berhasil disambut tawa membahana dari seluruh penghuni kelas. Hiihihi padahal maksud gurunya itu jalannya dari mana. Berhubung saya juga dapetnya dari temen saya pecinta matematika, yang namanya Nova, ya saya jawab aja gitu. Paling pas pelajaran bahasa Inggris, maka teman-teman akan berkumpul di sekitar saya. Hehehe itu merupakan salah satu saat saya merasa smart.

Pun ketika saya kemudian lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) di Fakultas Hukum di PTN di Bandung, Papa sampe terharu dan nangis. Sebab setiap dia ngeliat ke kamar, anaknya lagi tidur beralaskan buku sebagai bantal, boro-boro keliatan lagi belajar. Sampe2 tetangga saya begitu denger saya lolos UMPTN, bela2in ngehubungin Universitas tujuan UMPTN anaknya, karena gak percaya anaknya gak lulus. Haeeh..segitu gak meyakinkannya si Ririn inih *menghela nafas dan mengemil pukis sambil berusaha tampil smart* :D

Kemudian, saya diterima sebagai reporter sebuah harian ekonomi. Seminggu buat mendapatkan pelajaran dan wejangan dari senior, dan minggu depannya langsung ke lapangan. Saya dikasih kesempatan tandem 1-2 hari saja, untuk kemudian disuruh jalan sendiri. Huaa..sukses bingung menuju lokasi liputan. Beruntung saya orang yang kadar pemalunya agak minimal, jadi tanya sana sini, trus maksa temen untuk jalan bareng sebisa mungkin hehehe ^_^ Kalo itu smart gak ya :D

We love to jump.....with my geek friends  from Asia and Africa countries (dok.pribadi)

Ada lagi satu peristiwa yang membekas yaitu ketika saya berhasil mendapatkan beasiswa untuk belajar di salah satu negara Eropa selama dua bulan. Entah apa yang saya katakan sehingga bisa meyakinkan pengambil keputusan memilih saya, sehingga saya mendapatkan kesempatan terlebih dahulu dibandingkan beberapa rekan yang kompetensinya, menurut saya, lebih dari saya. Saat itu sih saya lebih merasa beruntung dibanding smart ^_^ 

Nah, kalo yang pasti bakal bikin saya merasa smart kalo saya punya produk teranyar dari Smartfren yaitu Andromax Tab 8.0 yang baru dirilis bulan Oktober 2013 lalu. Kenapa saya bilang saya merasa smart dengan gadget ini? Sebab produk dari Smartfren ini punya fitur-fitur yang tidak ada di kompetitor sekelasnya.

Dari tampilannya aja yang berukuran 8 inch, secara kasat mata Andromax Tab 8.0 udah beda dengan tab merek lain yang kebanyakan berukuran 7 inch. Hasilnya, layar lebih lebar tapi tetap bisa dipegang dengan satu tangan. Yang pasti sih, mata lebih dimanjakan karena lebih nyaman. Smart kan tuh?

Smartfren Andromax Tab 8.0 (gambar: emakgaoel.blogspot.com)
Fitur standar Andromax Tab 8.0 standar yang dibenamkan dalam gadget ini seperti 1,5 GHz Dual Core Processor, display 8” sudah memakai  TFT 1024x768 pixel, juga ditopang oleh Android Jelly Bean 4.2. Untuk yang doyan nongkrong, maka Andromax Tab 8.0 sih udah pilihan tepat banget karena sudah menggunakan WiFi Hotspot tetrering yang memungkinkan penggunaan oleh maksimal 5 pengguna android lainnya dengan kecepatan EDVO Rev.A

Itu baru fitur standar, nah fitur istimewanya antara lain adanya jack HDMI, yang bisa di hubungkan dengan TV sehingga jika diperlukan bisa terkoneksi antara tontonan di gadget dengan TV.  Yang biasa nonton dengan jaringan live streaming dari internet, bisa lebih puas dengan nontonnya berkat fasilitas HDMI, apalagi dukungan jaringan internet smartfren live streaming bebas hambatan loading, nonton pun bisa lancar jayaaaa!

Untuk para pengguna yang gaul, fitur Dual Camera 5 MP untuk lensa utama serta 2 MP untuk lensa sudah dilengkapi dengan auto focus dan LED Flash dan memiliki layar yang cerah. Yang keren bin Smart lain adalah fasilitas Picture in Picture yang multitasking sehingga pengguna bisa buka beberapa file atau program sekaligus tanpa hambatan. Update status Facebook atau Twitter sembari nonton, gak masalaaaah.




Kalo mau pake Andromax Tab 8.0 ini mau nelpon dengan nempelin kuping sih boleh-boleh aja, tapi bisa lebih simple dengan menggunakan kabel handfree yang sudah termasuk dalam paket pembelian. Oiya, satu lagi cara Smart penggunaannya, bisa nelpon tanpa biaya loh. Caranya? download aja Wechat atau messenger lain yang menyediakan telepon gratis. Beresss.

Yang pasti sih, sebagai emak2 perlu yang namanya smart spending. Nah kalo saya udah lirik Andromax Tab 8.0, berarti harga terjangkau dengan fasilitas memukau dong hehehe. Nah dengan harga Rp 2.350.000,- sudah termasuk dengan nomor telepon yang tertanam, kemudian cukup mengisi pulsa Rp 50 ribu, maka sudah mendapatkan data sebanyak 2 GM + bonus 1 GB per bulan, total 3 GB per bulan. Bonus itu berlaku selama satu tahun, artinya bonus 12 GB donk! Wuiiih kalo ini sih lebih dari smart namanya, ya kan ya kan.

Kesimpulannya, menurut saya smart itu artinya selalu punya ide cerdas, gaul sambil lihat peluang emas yang ada, ditambah dengan keberuntungan di saat yang pas. Smart adalah saat saya berhasil mengajarkan anak saya mengerjakan PR matematika dengan nilai memuaskan, punya banyak teman baru tanpa melupakan teman lama, smart juga hadir ketika saya mampu membuat tulisan dari lubuk hati dan pemikiran saya yang Insya Allah bermanfaat, syukur2 bisa menarik hati para juri dan menangin Andromax Tab 8.0 hihihi ^_^

Sukses terus Blog Emak Gaoel ya mak Winda, semoga senantiasa menebar manfaat dan hadiah :D *peluk  peluuuk*
 
* Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel


http://emakgaoel.blogspot.com/








Wednesday 20 November 2013

Best Living Moment, Kota Wisata Cibubur yang Fenomenal

Kota Wisata (sumber: kota-wisata.com)

Menulis mengenai properti, bisa dibilang bukan salah satu keahlian saya selama ini. Namun, ketika melihat diadakan lomba penulisan oleh Sinar Mas Land, saya merasa langsung tertarik. Sebab, setelah saya telusuri lebih lanjut, ada satu proyek proyek Sirnarmas Land yang istimewa.

Kebetulan saya pernah tinggal Cibubur, tepatnya Kelurahan Cibubur, kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Uniknya, saya sering ditanya, "Oh tinggal di Cibubur, di Kota Wisata ya?". Hehe jangan-jangan teman-teman yang membaca ini juga tidak tahu dimana letak keunikan yang saya maksud karena tahunya Cibubur adalah Kota Wisata

Nah itu yang membuat saya sangat kagum dengan salah satu proyek City and Township dari Sinar Mas Land ini. Bayangkan, Kota Wisata telah mampu mengubah persepsi masyarakat secara luas mengenai suatu kawasan.

Jadi apa yang menyebabkan Kota Wisata populer diidentikkan dengan Cibubur? Tak lain dan tak bukan karena akses utama untuk menuju Kota Wisata melewati gerbang tol Cibubur dari Tol Jagorawi dan lokasinya di di  Jl. Alternatif Transyogi Cibubur. Kini kawasan tersebut dikenal masyakarat dengan sebutan Cibubur baru.

Tak heran Kota Wisata sangat melegenda di kawasan Cibubur baru, sebagai perumahan pertama yang dibagun di kawasan tersebut. Dilaunching secara resmi bulan Maret dengan menempati lahan sangat luas yaitu 480 hektar.

Dengan tagline Kota Sejuta Impian, Kota Wisata memang bagaikan perkotaan yang indah dengan perpaduan ideal antara kecanggihan metropolitan dan pemandangan menyejukkan. Sangat tepat jika dengan konsep harmoni untuk hidup, belajar, rekreasi dan olahraga yang ditunjang dengan fasilitas yang lengkap.
Fasilitas lengkap di Kota Wisata (sumber: kota-wisata.com)


Tapi, apa saja sih fasilitasnya? Bagi para penghuni maupun pengunjung Kota Wisata, dapat dengan mudah menemukan Bank, ATM, rumah ibadah seperti mesjid dan gereja, shophouse serta dua sekolah sebagai sarana pendidikan.Transportasi umum juga lengkap, diantaranya Trans Kota Wisata (Feeder Busway), angkutan Umum, Transportasi Internalserta Pangkalan Taksi Blue Bird Group.

Jika perut terasa lapar di Kota Wisata, jangan khawatir sebab ada fasilitas Food City memungkinkan pengunjung memillih menu masakan sesuai selera, mulai dari masakan Sunda, Sumatera hingga Chinese Food. Disini juga paling enak untuk bersantai bersama dengan keluarga.

Apalah arti Kota Wisata tanpa tujuan wisata yang menyenangkan? Nah disini ada yang namanya Fantasy Island yaitu pulau buatan yang bisa dinikmati keindahannya dengan perahu naga serta berbagai tempat rekreasi air yang menyenangkan dengan sepeda air. Didalamnya ada Taman Jurasic dengan permainan seru untuk anak.  Dibangun diatas lahan 6 hektar, didalam Fantasy Island terdapat 15 wahana permainan yang serba menarik. Duuuh seru deh pokoknya.

Untuk yang seneng foto-foto narsis atau bareng keluarga, ada tempat yang tepat di Kota Wisata yaitu Kampoeng Wisata. Disini para pengunjung bisa puas berkeliling Kampung Cina, Kampung Indonesia, Kampung Jepang, Kampung Eropa. Keliling disini sih bikin waktu gak terasa, tahu-tahu hari sudah sore aja, atau kalau perut sudah memanggil karena lapar hehehe.

Cluster terbaru Kota Wisata yaitu Livingston (kiri) dan West Covina (kanan) (sumber: kota-wisata.com)
Kalau saya sebagai pengunjungnya saja sudah sangat menikmati, bagaimana dengan para penghuni di Kota Wisata ya? Senang sekali sih sepertinya, bagaikan liburan setiap hari. Apalagi membayangkan betapa unik dan menariknya rumah-rumah dari setiap cluster. Kini, Kota Wisata memiliki cluster terbaru seperti West Covina, Livingston dan New America yang siap huni. Ayo..ayo siapa yang tertarik?

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Contest Sinar Mas Land, kategori Best Living Moment






Monday 18 November 2013

Halau Bad Mood dengan Fun Walk

Fun Walk alias Jalan gembira rame-rame ternyata seru ya (dok.pribadi)
Selamat hari Senin! Apa kabar teman-teman semua? Semoga sehat dan baik-baik yaa. Kalau yang ngerasa bad mood atau mood jelek, coba deh jalan-jalan. Gak perlu jauh-jauh, di sekitar rumah aja, sekitar 15-20 menit.

"Idih sok tahu amat sih". Hehehe kalau bukan karena pengalaman pribadi sih saya juga gak berani nulisnya kok. Jadi ceritanya hari Minggu kemarin saya sudah bangun pagi-pagi. Padahal suasana yang mendung-mendung gerimis sangat mengundang untuk kembali leyeh-leyeh hehehe ^_^

Kebetulan hari itu saya diajak suami untuk partisipasi dalam acara jalan gembira alias Fun walk yang diselenggarakan tempatnya bekerja. Bertepatan dengan car free day di jalan sudirman dan sekitarnya. Sempet galau, ajak anak-anak atau gak ya. Sebab, tahun-tahun sebelumnya pernah ajak kakak, yang ada repot gendong karena anaknya kecapean.

Dengan setengah mengendap-endap, akhirnya kami berdua berangkat tanpa anak-anak. Lagipula kasihan juga mereka masih tidur. Nanti yang ada bukan fun walk alias jalan gembira.

Tapiii, sesampai di lokasi acara, sempet nyesel juga sih gak bawa anak-anak. Karena ternyata konsepnya beda dari tahun2 sebelumnya. Kalo sekarang memang diperuntukkan untuk acara keluarga, jadi banyak hiburan untuk anak-anak. Jarak tempuhnya sih masih terbilang lumayan sekitar 7 km, lumayan bikin saya ngos2an karena jarang jalan jauh hihihi.

Satu lagi yang bikin nyesel gak bawa anak2 adalah jadi harus pulang cepet karena kepikiran mereka berdua cuma ditemani seorang pengasuhnya, jadi gak sempet nunggu doorprize deh..hiks.

Oh ya, kemaren ternyata banyak beberapa acara yang dilakukan bersamaan jadi rame banget di sepanjang jalan. Yang menarik adalah komunitas sepeda ontel yang memakai kostum ala pejuang kemerdekaan. Seorang yang didepan berpakaian ala Presiden Soekarno sambil berteriak merdeka. Lucunya, banyak yang menonton memberi hormat dan meneriakkan "merdeka". Sayang saya tidak sempat foto, karena ternyata sepeda ontel itu jalannya cepat juga loh.

Ajaibnya, setelah jalan gembira itu saya jadi bener-bener merasa gembira gitu. Penasaran, saya pun googling  soal manfaat jalan kaki.

Ternyata, hasilnya memang sebagaimana yang saya alami. Manfaat jalan kaki antara lain menjaga kebubagaran mental, meningkatkan kesehatan fisik, menjalin ikatan sosial jika dilakukan bersama-sama, dan juga menjelajahi lingkungan sekitar seperti ditulis dalam artikel Jalan Kaki dan Manfaat Hebatnya" dari Readerdigest Indonesia

Asal tahu saja, saya jadi ngeh beberapa lokasi di jalan Sudirman, seperti Pasar Benhil yang biasanya kalau naik kendaraan di tengah macet sih, gak bakal kelihatan.

Anyway, pengalaman kemarin sih bikin saya bertekad untuk lebih sering jalan kaki. Idealnya sih sekitar 3 kali seminggu, tapi untuk awal mungkin 2 kali seminggu aja sih udah lumayan banget hehehe ^_^

Jadi udah tahu donk apa yang bisa jadi penghalau mood jelek atau bad mood? Yuk mulai langkahkan kaki.



Saturday 16 November 2013

ASUS Fonepad Tablet 7 Inci dengan Fungsi Telepon

Apakah teman-teman salah seorang pengguna tablet? Kalau jawabannya sebagian besar ya, maka hal itu dapat menjadi bukti semakin banyaknya pengguna tablet. Alasannya, antara lain karena harga tablet makin terjangkau di pasaran.

Hanya saja sebagian besar tablet memanfaatkan konektivitas WiFi agar dapat terhubung ke internet, padahal konektivitas tersebut belum terlalu luas. Ini dapat membatasi pengguna tablet saat berada di perjalanan atau di lokasi tertentu. Mencoba menjawab tantangan tersebut, beberapa produk tablet lain kemudian dilengkapi fitur koneksi 3G oleh vendor pembuatnya. Hal ini dimaksudkan agar tablet dapat menggunakan jaringan nirkabel dari operator seluler guna memperoleh akses internet. Nyatanya, itu tidak cukup.

Kebutuhan pengguna tablet terus meningkat. Banyak yang kemudian menginginkan tablet yang dapat melakukan panggilan suara. Hal ini yang melatari ASUS yang dikenal sebagai pemimpin global pada era digital untuk menghadirkan ASUS Fonepad, yaitu produk yang mampu menjawab peningkatan kebutuhan pengguna tablet tersebut.

ASUS Fonepad Tablet 7 Inci dengan Fungsi Telepon (sumber: asus.com)
Tablet Perdana Gunakan Intel Lexington

ASUS Fonepad adalah tablet 7 inci dengan fitur yang dapat membuat penggunanya menerima atau melakukan panggilan suara, dan mengirimkan SMS, ataupun MMS. Fitur itu yang lalu dapat membuat tablet Fonepad berfungsi layaknya ponsel pintar alias smartphone.

Tak ingin main-main, ASUS memilih prosesor Intel Atom Z2420 Lexington sebagai prosesor berkecepatan 1,2GHz dan mempunyai fitur HyperThreading guna memperkuat tablet. Hal itu menobatkan Fonepad sebagai tablet 7 inci perdana yang menggunakannya di dunia

Bermodalkan resolusi HD yaitu 1280x800 dan penggunaan panel IPS, layar 7 inci pada ASUS Fonepad  menjadikan tablet tersebut memiliki tampilan yang tajam, warna cerah dari berbagai sudut, sampai 178 derajat. Pada bagian depan tablet, ASUS membenamkan kamera 1,2MP dan kamera 3MP auto focus di bagian belakang ASUS Fonepad, yang bisa digunakan merekam video dengan resolusi HD 720p.

Untuk memperkuat kesan elegan dari ASUS Fonepad, tablet yang tersedia dalam dua warna, Titanium Gray atau Champagne Gold itu,  menggunakan casing dengan bahan metallic finish. Hasilnya, desain minimalis, rapi, minus port atau konektor yang terlalu banyak disekeliling body tablet, dengan penempatan slot MicroSD dan Micro SIM card tersembunyi di bagian dalam penutup belakang yaitu bagian atas Fonepad. Inovasi desain tersebut seakan menegaskan desain ASUS Fonepad yang sudah layak disebut sebagai tablet kelas premium.
 




Tablet dengan Kapasitas Penyimpan Data Maksimal

Guna penyimpanan data ASUS Fonepad, tablet 10 finger multi-touch dengan basis Android 4.1 Jelly Bean itu menyediakan penyimpanan 8 atau 32GB, yang masih bisa diekspansi hingga 32GB lagi melalui slot MicroSD. Jika masih belum cukup, maka ASUS menyediakan 5GB online storage yang dapat dipakai dengan gratis tak terikat waktu oleh penggunanya.

Media penyimpanan dengan basis cloud itu juga memiliki fitur Webstorage Office yang dapat membuat  pengguna membuka, membuat atau mengedit, hingga melakukan sharing dokumen dalam bentuk MS Word, Excel juga PowerPoint dari Fonepad, tanpa terlebih dahulu melakukan instalasi Microsoft Office. Cocok untuk teman-teman yang membutuhkan mobilitas tinggi dalam bekerja.

Salah satu yang mengganggu adalah ketika kita harus bolak balik charge karena masa aktif yang pendek. Namun, jangan khawatir, baterai sebesar 4270mAh dari ASUS Fonepad memungkinkan penggunanya mampu memainkan video beresolusi HD 720p tak tanggung-tanggung, tahan hingga 9,5 jam. Pengguna yang  melakukan panggilan telepon dengan ASUS Fonepad melalui jaringan 3G, maka baterainya mampu bertahan hingga 31 jam. Kereeen deh ASUS Fonepad Tablet 7 inci dengan fungsi telepon ini.

Pertanyaan pamungkas adalah berapa harganya tablet 7 inci dengan fungsi telepon tersebut? Saat ini ASUS Fonepad dibanderol dengan harga terjangkau yaitu Rp2.999.000 untuk kapasitas 8GB dan Rp3.699.000 untuk kapasitas 32GB. Jadi, siapa yang segera ganti tablet?







Thursday 14 November 2013

Emak Aktif dan Bahagia Bersama Acer Slim Aspire E1 yang Suportif dan Super Gaya

Saya ditambah Acer Aspire Slim Aspire E1 sama dengan emak aktif dan bahagia (gambar: dok. pribadi, acerid.com)
Tidak salah rasanya menyebut para wanita dengan berbagai perannya disebut para super woman. Bayangkan, sejak bangun pagi hari hingga malam hari tak terhitung berbagai peran yang dilakukan. Mulai dari petugas beres-beres rumah, tukang masak, pengasuh anak, antar jemput sekolah, wanita karir atau pekerja paruh waktu, atau blogger dan lain sebagainya. Itu sebabnya menurut saya, seluruh emak itu sudah pasti aktif.

Terus bagaimana donk agar menjadi emak yang bahagia? Wah ini penting banget. Jangan sampai kebahagiaan emak dikesampingkan.

Eits, sebelum mulai cerita lebih lanjut, saya mau menyapa dulu emak-emak di Kumpulan Emak Blogger. Salam kebersamaan dari saya. Tetap semangat untuk mengikuti ajang #30HariBlogChallenge yang diadakan oleh Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia.

Nah ini pertanyaan yang menjadi tema di minggu ke-4 yang jawabannya gak sabar saya tuliskan: "Mengapa saya layak memiliki Acer Slim Aspire E1, yang didukung oleh  prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis."

Saya awali jawaban saya dengan sebuah pertanyaan. Jika kita sebagai seorang anak, istri dan ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk membahagiakan keluarga, mengapa tidak untuk diri sendiri?

Selama ini kita para emak selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga, misalnya makanan, air minum, sekolah dan lain-lain, termasuk ketika keluarga kami memutuskan untuk menggunakan Acer Aspire One sebagaimana dalam tulisan "Notebook Tipis dengan Harga Realistis, Bikin Emak Makin Eksis" dan "Acer Slim Aspire E1 untuk Kerja Pantang Menyerah, Waktu Keluarga Makin Meriah"  

Demikian pula ketika saya bekerja dan berusaha memberikan yang terbaik dan memenuhi tenggat waktu yang diminta oleh klien ditemani oleh Acer seperti saya ceritakan dalam "Notebook Acer Slim Super Enteng, Mobilitas dan Online Emak Makin Mentereng". Intinya, agar semua orang puas dan bahagia.
Selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga (dok.pribadi)

Sebuah peristiwa melow pada akhir pekan kemarin kemudian membuat saya berpikir lebih dalam mengenai arti kebahagiaan. Sebagai ibu rumah tangga, baik yang bekerja di kantor ataupun paruh waktu, atau kegiatan lain, bisa sangat mudah "tenggelam" diantara kebutuhan, keinginan ataupun tuntutan orang di sekitar, sehingga terkadang membuat emak mengesampingkan kebahagiaan dirinya sendiri.

Jika sebagai emak kita berusaha memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan orang-orang yang kita cintai, namun mengapa memberikan kebahagiaan "seadanya" untuk diri sendiri? Tak sadar, saya selalu menomorduakan segala kebutuhan atau keinginan saya pribadi, seakan-akan takut disebut egois.

Padahal segala sesuatu yang berlebihanan termasuk menekan kebutuhan ataupun keinginan, justru bisa berakibat buruk. Terutama, ketika terpicu sedikit saja, dapat memberikan efek yang lebih besar daripada yang biasanya terjadi. Oleh karena itu, saya ingin mencoba memperbaiki segala sesuatunya mulai dari dalam diri.

Saya bertekad untuk mengubah itu semua, yaitu dengan berusaha memberikan lebih banyak penghargaan, mendengarkan lebih jauh apa yang dibutuhkan, diinginkan dari lubuk hati yang terdalam. Saya seakan disadarkan bahwa kebahagiaan itu letaknya di dalam hati, bukan sekedar dalam peristiwa ataupun sikap orang lain.

Lagipula, saya meyakini bahwa sebuah keluarga dan anak-anak yang bahagia, berasal dari ibu yang bahagia. Kondisi hati dari ibu sangat mampu menular pada seluruh keluarga. Untuk itu, saya merasa perlu melakukan perjalanan untuk diri saya sendiri.

Bukan, sama sekali bukan berarti saya menghiraukan keluarga ataupun hal utama lainnya, tapi saya merasa sesekali saya perlu memberikan liburan untuk diri saya sendiri. Saya ingin kembali terhubung dengan kedalaman hati saya untuk mencari lebih dalam arti kebahagiaan bagi saya pribadi.

Sebagaimana dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson, "Apa yang ada di belakang kita dan apa yang terbentang di hadapan kita adalah masalah kecil dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita."
Taman di dekat Gedung Sate, Bandung sebagai lokasi jogging favorit, yoghurt nikmat, sahabat tercinta dan Acer impian (sumber: ruangjepret.blogspot.com, acerid.com, flickr.com, dok.pribadi)

Perjalanan saya ini saya anggap sebagai waktu untuk "melihat dari bangku penonton" agar segala sesuatu terlihat lebih jelas. Mengapa saya sebut demikian, penonton pertandingan, misalnya sepak bola, biasanya memiliki pandangan yang lebih luas mengenai pertandingan dibanding para pemain yang di lapangan. Bukankah demikian?

Rencana saya dalam waktu dekat adalah pergi ke Bandung, bertemu dengan teman-teman masa kuliah saya dulu, menyempatkan diri untuk jogging di sebuah tempat favorit saya disana, mencicipi yoghurt kesukaan saya dan kuliner lain yang tak kalah menggoda. Perjalanan yang rencananya kemudian akan saya tuliskan di blog.

Saya yakin jika saya ditemani Acer Slim Aspire E1 yang suportif dan berdaya dengan “didukung performa Intel® Processor di dalamnya“ akan mendukung saya dalam perjalanan saya. Mulai dari kemudahan yang dijanjikan Acer Aspire E1-432 dengan tiga buah port USB, yang satu diantaranya menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10x lipat mampu lebih kencang dibandingkan USB 2.0. Juga terdapat sebuah card reader yang dapat membaca memori berbasis SD Card dan MMC yang memudahkan saya memindahkan gambar dari kamera.

Tak hanya itu, Acer Slim Aspire E1 juga menyertakan sebuah Webcam HD untuk keperluan streaming, video chatting dan lain-lain. Jadi, saya masih bisa dong ngobrol sambil melihat wajah anak-anak dan suami saat di perjalanan nanti.  Yang tak kalah penting adalah untuk kebutuhan konektivitas,  Acer Aspire E1-432 ini menyertakan satu buah port LAN (RJ-45) yang bisa digunakan tanpa converter apapun, serta sebuah wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n guna berselancar ke dunia maya dengan menggunakan jaringan hotspot.

Acer Slim Aspire E1 dengan daya tahan baterai dengan kapasitas 2500 mAh yang dalam beberapa pengujian mampu bertahan hingga 6 jam (359 menit) untuk memutar konten multimedia (film HD), dan berkisar 3-4 jam saat menjalankan game, tentu saja akan bertahan lebih lama jika digunakan hanya untuk browsing ataupun menulis membuat saya tak perlu sebentar-sebentar harus mencari lokasi untuk charge baterai.

Rasanya Acer Slim Aspire E1 mampu memenuhi fungsi esensial notebook, tanpa mengorbankan ukuran form factor/dimensi. Bentuknya 30% lebih tipis dibanding notebook konvensional, menjadikannya tetap bersahabat untuk mobilitas yang saya butuhkan Namun, tentu saja yang menjadi daya tarik utama adalah penggunaan prosesor Intel Celeron 2955U yang sangat memuaskan dari segi efisiensi daya  (TDP 15Watt), juga performa terutama dari segi grafis jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

Sebagaimana pertemuan reuni, saya juga ingin donk kelihatan keren. Trus apa donk yang bisa bikin saya bisa begitu? Tentu saja artinya bersanding dengan Acer Aspire E1-432 yang  “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya”. Setuju atau setuju banget? Hehehe ^_^

Inget nih, gak boleh makan coklat itu bisa bikin sensitif, tapi jangan sampe kelupaan makan pepaya. Gak ada lagi what if atau seandainya, yang ada bergerak aktif dan merasa bahagia. Yuk berdoa yang positif, biar dapet notebook Acer Slim Aspire yang super gaya! 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”





 

Saturday 9 November 2013

Lesson Learned. "Me Time" Itu Penting

Me, my self and I

Pengalaman ditinggal liburan oleh suami membuat saya sadar dua hal. Pertama, saya butuh liburan juga, SENDIRI. Ya, saya membutuhkannya.

Kedua, seringkali sebagai ibu rumah tangga, ataupun pekerja freelance yang basisnya di rumah, kita (atau saya aja ya?) menekan berbagai hal dalam diri, dengan berbagai alasan. Mulai dari penghematan, gak tega ninggalin anak lama-lama dan lain-lain. Namun, sebenarnya segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Mengapa? Sebab saat sesuatu ditekan berlebihan, terpicu sedikit saja, bisa berakibat besar.

Saya sendiri bertekad mengubah kebiasaan itu. Bukan berarti saya menghiraukan kewajiban atau hal-hal utama lain atau mengedepankan ego, tapi saya tidak akan lagi mengesampingkan pemenuhan untuk diri saya sendiri.

Meskipun kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, namun ada kebutuhan untuk diri sendiri. Mohon maaf jika ini terdengar egois, saya sih sekedar mengingatkan diri sendiri.

Don't love to much. Never count on people to much. It's Allah right.

Friday 8 November 2013

Belajar dari Sekolah Kehidupan

(dok.pribadi)
This is for them 20 somethings
Time really moves fast, you were just sixteen
This is for them 30 somethings
That didn't turn out exactly how your mom and dad wanted you to be
This is for them 40 somethings
Well raise up your glass and laugh like a motherf**ker
This is for them 50 somethings

Well, you're halfway there, baby take it to the head

Lirik lagu "Schoolin's life" dari Beyonce ini rasanya mengena banget untuk saya saat ini. Ya, sekolah kehidupan. Pada usia 20-an, berbagai hal terasa sangat cepat. Mulai dari lulus kuliah, mulai bekerja, menikah, hamil dan melahirkan.

Kemudian, pada usia 30-an, rasanya pada saat ini paling banyak yang saya pelajari dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup. Sebagaimana lirik Beyonce, sedihnya saya merasa tidak dapat menjadi seseorang yang diharapkan kedua orangtua saya. Terkadang saya merasa "tenggelam" diantara berbagai kegiatan dan tuntutan, tanpa ada yang benar-benar mengerti.

Yang saya harapkan pada usia 40-an nanti saya dapat menaikkan kaca mata saya dan melihat bagaimana kehidupan itu sebenarnya, memiliki kemampuan untuk menertawakannya, sebagaimana yang dikatakan oleh Beyonce dalam lagunya.

Hingga pada usia 50-an dan seterusnya dapat menikmati segala sesuatunya.

Ok, kini saatnya mengumpulkan kekuatan, raise your head up, Rin. You have everything you need to pull yourself up.




Thursday 7 November 2013

Sedihnyaaa Ditinggal Liburan :(

Salah satu kenyataan yang suka bikin gak enak hati saat jadi ibu rumah tangga yang saya alami adalah saat suami ke luar kota. Kalau urusan kerjaan sih saya coba ngerti, tapi sebelnya itu kantor suami saya sering banget ngadain liburan bareng. Setahun itu gak kurang dari tiga kali. Nanti ada liburan per bagian, divisi, ntar ada lagi liburan staf yang selantai...hikss :(

Jujur aja nih ya, kalo yang bakal ngerti perasaan saya itu terutama ibu2 yang pernah bekerja kemudian menjelma jadi ibu rumah tangga. Tapi, tergantung juga sih, kalo mereka masih punya waktu untuk "me time" berupa jalan2 sih beda juga ya.

Kenapa sih bete gitu rin? Hadeeuuh kalo ada yang nanya gitu, rasanya pengen tak gerus...hehehe tapi ini karena yg nanya diri sendiri, mari kita jawab. Pertama, seperti komentar di status Facebook, adalah iri. Ya iya lah, siapa juga yang gak ngiri sama liburan dibayarin. Saya juga, apalagi kalo lagi rempong sama anak2 dan urusan rumah, bayangan liburan, pantai, pegunungan, vila dsb digunakan untuk menenangkan diri.

Kedua, alasan saya bete adalah bikin saya teringat jaman saya jadi wartawan yang sering jalan2 dulu. Ya namanya jalan2 biaya sendiri kan gak bisa sesering jaman liputan dulu hiks. Apalagi kalo inget.....aaah sudahlah -__-

Ketiga, karena waktu saya untuk "me time" lebih banyak nulis karena anak2 main sama ayahnya jadi angus kalo gini. Gimana gak, kalo gak ada Ayahnya, siapa lagi yang ditempelin anak2 selain ibu. Kan biasanya Senin-Jumat itu semua sama ibu, nah Sabtu-minggu untuk main sama ayahnya gitu.

Tapi, saya juga jarang banget sih bisa "me time" keluar rumah lama. Pernah ketemuan sama temen SMA, gak sampe 2 jam, itu misscall udah lebih dari 5 kali. Coba bayangkan kalo Ibu liburan selama weekend, berapa misscall yang akan diperoleh? Silakan dikalikan..heheh kok jadi soal matematika gini :D

Anyway, daripada bete soal liburan ini, saya share aja deh foto-foto saya waktu dulu dapat pelatihan dan sempet liburan ke Eropa.*senyuum rin..senyuuuum*

Missed Berlin sooo much (dok.pribadi)

 
Saya di Paris. Kapan ya bisa balik lagi (dok.pribadi)
Venice..I loooove this city. Pengen kesana lagiiii (dok.pribadi)

Wednesday 6 November 2013

Acer Slim Aspire E1 untuk Kerja Pantang Menyerah, Waktu Keluarga Makin Meriah


Ibu bareng kakak Aylaa dan adik Sandya yang keukeuh pengen pegang mouse (dok.pribadi)

"Buah jatuh tak akan jauh dari pohon." Sebuah peribahasa yang berarti sifat anak tidak jauh dari orangtuanya. Mungkin itu juga gambaran dari saya dan anak-anak. Pekerjaan saya yang tak jauh-jauh dari notebook atau netbook berujung pada anak-anak yang punya keingintahuan besar terhadapnya.
 
Tapi sebelumnya, saya mau semua menyapa emak-emak keren binti kece dari Kumpulan Emak Blogger. Salam salut untuk semua emak yang jadi peserta kompetisi, juga untuk yang jadi penyemangat dalam #30HariBlogChallenge.Ajang yang diadakan Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia yang baru saja mengeluarkan produk terbarunya Acer Aspire E1 Slim Series, yang didukung oleh  performa  Intel® prosesor didalamnya. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis.

Nah, untuk tema minggu ketiga ini sepertinya buat saya dan keluarga banget. Jadi apa donk temanya? Ini nih mak:  "Slim Aspire E1 handal buat kerja, Asyik untuk bermain bersama keluarga"

Kembali ke bahasan awal, sejak bekerja secara freelance, saya memang lebih banyak melakukan aktivitas kerja di rumah, sehingga anak saya sangat terbiasa melihat saya menggunakan notebook atau netbook untuk bekerja. Selain itu, saya sesekali bekerja di sekolah saat menunggu anak saya ataupun ke tempat lain, misalnya ketika harus bertemu dengan klien atau rekan.

Kalau soal ketangguhan Acer yang menemani saya sepertinya sudah tidak diragukan lagi. Apalagi kalau menggunakan calon andalan saya Acer Aspire E1-432 pastilah kinerja saya makin oke. Oh ya, Kisah lengkapnya di artikel minggu kedua saya Acer Notebook Acer Slim Super Enteng, Mobilitas dan Online Emak Makin Mentereng

Nah, bagaimana dengan penggunaan notebook  Acer E1 Sllim series untuk keluarga, termasuk anak-anak? Tentunya bakalan makin seru. Selama ini anak-anak saya yaitu Aylaa (7tahun) dan Sandya (2 tahun) memang sudah sangat terbiasa dengan notebook ataupun netbook yang saya gunakan untuk bekerja sehari-hari.

Memang sih, saya sempat ragu, apakah anak-anak boleh diperkenalkan komputer sejak dini. Ada berbagai pendapat ahli yang setuju, juga ada yang bertolak belakang. Alasan-alasan yang mereka kemukakan pun masuk akal.

Salah seorang yang mendukung perluasan pemakaian komputer sampai ke kelompok usia bayi dan batita, antara lain ialah Douglas H. Clements, profesor matematika, anak usia dini, dan pendidikan komputer dari Department of Learning and Instruction, The State University of New York di Buffalo.

Menurut Clements, anak usia 1-2 tahun bisa duduk di pangkuan seseorang dan berinteraksi dengan orang itu dan dengan apa yang ada di layar monitor. Ia memandang, jika si anak menikmati pengalaman tersebut dengan duduk di pangkuan seseorang sambil menggunakan komputer dan terlihat mampu berinteraksi dan terlibat, maka manfaatnya akan sama seperti ketika sedang membaca buku atau bermain balok bersama.


Kakak Aylaa kalo udah di depan notebook, bisa lebih serius dari ibu (dok.pribadi)
Sebaliknya, David Elkind Ph.D, professor of child development at Tufts University, Massachussets, mengungkap kehawatirannya bahwa anak-anak mengalami pemaparan visual berlebih dibandingkan stimulasi peraba ataupun suara. "Anak-anak kehilangan pengalaman belajar dasar secara keseluruhan jika mereka sangat terpaku pada dunia maya," ujar Elkind sebagaimana dikutip dari cbsnews.com
                                
Komputer juga dianggap juga tidak sesuai dengan gaya belajar anak di bawah usia tiga tahun, dan bukan pilihan yang baik untuk perkembangan keterampilan anak usia di bawah tiga tahun. Hal ini dikemukakan oleh Susan Haugland, profesor pendidikan anak usia dini pada Metropolitan State College di Denver dan Presiden K.I.D.S & Computers, lembaga yang memberi pelatihan untuk guru komputer.

Sejak usia tiga tahun, Aylaa sudah mampu mengendalikan mouse pada laptop untuk game sederhana. Sementara, Sandya sudah bisa melakukannya sekarang pada usia dua tahun. Dengan berbagai pertimbangan, saya memilih untuk memperkenalkan mereka komputer sejak awal dengan pengawasan. Menurut saya, lebih banyak hal positif yang dapat diambil.

Saat ini, Aylaa diperbolehkan memainkan beberapa permainan yang sudah di install di notebook ataupun secara online, beberapa jam pada hari Sabtu-Minggu, dengan saya atau Ayahnya tetap mendampingi. Sementara Sandya masih terbatas pada menonton video lagu anak-anak ataupun kartun selama beberapa menit. Kemudian, suami saya lebih sering memanfaatkan notebook untuk bermain game ataupun menonton film secara streaming.Bisa dibilang notebook ataupun netbook sudah menjadi bagian dari hiburan keluarga kami bersama.

Tentunya kehadiran Acer Aspire E1-432 yang dapat membuat “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya” akan disambut hangat didalam keluarga kami, baik untuk saya kerja dan ngeblog, juga anak-anak sebagai sarana belajar dan hiburan.
Acer Aspire E1-432 kehadirannya sudah dinanti keluarga kami nih ^_^ (acerid.com)
Saya teringat kalimat dari Kahlil Gibran dalam tulisannya "Anakmu bukanlah Milikmu" :

Anakmu bukanlah milikmu,

mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.


Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,

mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu. 

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.


Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,

sekalipun dalam mimpimu.
.....


Tulisan itu seakan mengingatkan saya bahwa anak-anak tidak boleh dikekang dari perkembangan teknologi karena mereka akan hidup di zaman yang berbeda dengan kita saat ini. Kemajuan teknologi kini sudah tak terbatas pada hitungan tahun ataupun bulan, perkembangannya bisa dibilang terjadi dalam hitungan hari atau menit, bahkan detik. Memperkenalkan anak-anak dengan teknologi, menurut saya, adalah hak mereka sebagai generasi mendatang.
Ayah dan Sandya, kompak berdua nonton video tentang mobil dan pesawat (dok.pribadi)
Bagaimana dengan stimulasi fisik yang dikhawatirkan berkurang lantaran bermain di depan komputer ataupun alat teknologi lain? Saya sih tidak terlalu khawatir. Anak-anak saya masih senang bermain sepeda di lapangan, ataupun sekedar berlari-lari main kejar-kejaran. Atau, Sandya yang menghabiskan waktu bermain dengan mobil-mobilan kesayangannya, dan Aylaa yang main masak-masakan dengan dedaunan bersama sepupunya di kebun samping rumah Mbah kakungnya. Alhamdulillah, anak-anak meski suka dengan berbagai hiburan yang ditawarkan teknologi, namun tidak terlalu berlebihan.

Saya pribadi memiliki cita-cita agar anak-anak dapat menimba ilmu ataupun karir di bidang web, seperti web developer/programmer ataupun web designer. Dunia yang menjanjikan kreativitas dan kedinamisan yang tanpa batas. Tentu saja, saya sih gak akan maksa karena anak-anak memiliki minatnya masing-masing. 

Ingat mak, mangga mentah jangan dikunyah. Apalagi kalau bergetah. Menang kalah sudah lumrah, jangan menyerah terus melangkah. Yuk ah berdoa tak kenal lelah, insya Allah dapat notebook berkah! Aamiin.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”

Sunday 3 November 2013

Anak-anak Perlu Tidur Siang atau Tidak sih?

Untuk ngajak kakak Aylaa bisa bobo siang itu harus pake trik dan perjuangan ^_^ (dok.pribadi)
"Belum ngantuk, bu". Itu biasanya alasan kakak Aylaa (7 thn) kalau saya ajak tidur siang. Kalau dulu saya masih beri tenggang karena saya anggap tidur siang bukan kebutuhan tubuhnya yang sudah beranjak besar, tapi semenjak ia terkena typhus, saya berusaha lebih tegas.

Biasanya biarpun ia beralasan demikian. Saya akan tetap mengajaknya ke kamar. Aylaa dulu sempat punya ritual minum susu pakai dot dan memegang bantal bayinya sebelum tidur. Alhamdulillah, semua berhenti dengan sendirinya, tanpa drama. Hanya saya biasakan mengerjakan yang lain sebelum tidur, seperti membaca buku cerita.

Anyway, kembali ke soal kebutuhan tidur anak, termasuk tidur siang, saya ingat pernah menulis beberapa kali mengenai hal tersebut saat saya masih jadi reporter. Sebenernya tidur siang itu perlu gak sih?

Tidur siang seringkali dianggap sebagai suatu kewajiban, atau ada orangtua yang khawatir anaknya akan sakit kalau tidak tidur siang, terutama saat malamnya kurang tidur. Padahal sebenarnya sih nggak juga.

Salah satu yang perlu diketahui adalah siklus tidur anak. Pada bayi, sebanyak 70% waktunya diisi dengan tidur karena mereka sedang membangun fisik dan mentalnya. Saat usia setahun, anak mulai bisa tidur malam sampai pagi tanpa terbangun. Anak satu tahun juga bisa mulai tidur siang sebanyak dua kali.

Pada usia 1-3 tahun, anak hanya butuh waktu istirahat siang satu atau dua kali, dengan total kebutuhan tidur 12-14 jam. Saat usia 3-5 tahun maka kebutuhan tidur anak sekitar 11-13 jam sehari semalam. Artinya, anak usia tersebut biasa menggunakan 1-2 jam untuk tidur siang, dengan jam tidur malam yang masih agak panjang sekiar 10-11 jam. Kemudian untuk anak usia 5-12 tahun kebutuhan tidurnya lebih sedikit yatu 10-11 jam per hari. Secara rata-rata, tidur malam sekitar 9-10 jam dan tidur siang 1-2 jam setiap hari.



Umur
Kebutuhan Tidur per Hari (jam)
0 - 2 bulan
   10.5 - 18
2 – 12 bulan
   14 - 15
1 - 3 tahun
   12 - 14
3 - 5 tahun
   11 - 13
5 - 12 tahun
   10 - 11

Sumber: www.sleepforkids.org

Untuk adik Sandya (2 thn) yang belum sekolah, memang lebih mudah untuk ritual tidur siangnya. Selain tidur malam, Sandya biasa tidur pukul 10 atau 11 siang, dan kadang ditambah tidur sore kalau kecapean. Tidak terlalu lama sih, paling 1 jam saja. Menidurkan Sandya pun lumayan mudah, karena dia masih menyusu.

Sandya sih hampir mirip sama Ibu, tidurnya gampang hehehe (dok.prbadi)
Untuk Aylaa, sebelum sakit typhus kemarin, saya agak longgar memberlakukan jam tidur siang sebab usianya sudah hampir 7 tahun.. Saya pikir istirahat dengan sekedar leyeh-leyeh di tempat tidur atau sofa saja sudah cukup. Nyatanya, tubuh Aylaa membutuhkan istirahat lebih dari itu. Maklum, sekolah tempat Aylaa masuk pukul 07.30 WIB dan pulang sekitar pukul 14.00 WIB. Perjalanan pulang pergi rumah ke sekolah dan sebaliknya, masing-masing sekitar 15-20 menit.

Dengan beban aktivitas seperti itu, ditambah kurang istirahat dan mungkin makanan yang tidak terlalu higienis, kemudian membuat Aylaa jatuh sakit. Hal itu yang kemudian membuat saya menegaskan kembali jam tidur siang.

Entah mengapa, Aylaa susah sekali saat diminta tidur siang. Ada saja alasannya. Mulai dari minta camilan, mau mengerjakan PR atau mau gambar. Apa saja, kesannya asal jangan tidur siang. Kalau sudah begini, saya harus bener-bener tegas. Cuci kaki, naik tempat tidur. Biasanya, saya akan membacakan buku cerita. Meskipun biasanya diawali tawar menawar berapa cerita atau halaman buku yang saya bacakan. 

Cara ini sih kadang berhasil, kadang tidak. Ngeselin memang. Tapi, kalau dia benar-benar tidak mau tidur, saya juga tidak mau terlalu memaksa. Mungkin memang badannya tidak terlalu capek, sehingga tidak membutuhkan tidur. Yang pasti, jika Aylaa tidak tidur siang hari itu, maka biasanya tidur malamnya akan dipercepat. Jika biasanya tidur pukul 9 malam, saya majukan jadi pukul 8 malam.

Setelah saya membaca ulang kembali artikel yang pernah saya tulis, ada beberapa catatan yang ingin saya bagi dalam artikel ini. Moga-moga bermanfaat.

  1. Jangan maksa. Paksaan apalagi disertai ancaman dan amarah, justru bisa bikin anak menganggap tidur siang sebagai hukuman.
  2. Daripada capek menyuruh anak tidur, mungkin mengajaknya tidur bisa jadi solusi. Ajak anak ke kamar dan pura-pur tidur di sebelahnya. Pejamkan mata dan jangan bersuara atau bergerak-gerak lagi. 
  3. Jangan memburu-buru anak. Kita sering meminta anak cepat-cepat tidur siang karena ada sesuatu yang ingin kita kerjakan.
  4. Kapan, di mana, bagaimana anak tidur siang, terserah saja. Coba beri kebebasan anak untuk tidur kapan, di mana dan bagaimana, sepanjang tidak membahayakan dirinya. Bisa juga siapkan tempat tidur siang khusus yang unik seperti  di kolong tenda selimut, di dalam kardus besar, di pojok ruang bermain, di dalam keranjang pakaian, di kolong meja.
  5. Tidur di kendaraan. Banyak anak-anak yang mudah tertidur saat berkendaraan dengan mobil. Beberapa teman sekolah Aylaa juga seperti itu. Selama perjalanan pulang dari sekolah, mereka dengan mudah tertidur di mobil. Hanya saja perhatikan keamanan, hindari tidur dalam kendaan jika tidak memungkinkan, misalnya saat menggunakan sepeda motor saat tidak ada yang memegangnya.
  6. Ciptakan situasi yang membuat ngantuk. Secara konsisten tiap hari, pada waktu yang sama, orangtua bisa menciptakan situasi yang membuat ngantuk. Misalnya membacakan cerita, menyanyikan lagu pengantar tidur, memutar musik yang tenang, meredupkan pencahayaan kamar.
  7. Waktu tidur siang setiap anak bervariasi. Sekitar 30 menit hingga 1 jam cukup untuk anak mengisi ulang energinya. Jangan juga tidur siang terlalu banyak, karena bisa mengakibatkan anak sulit tidur malam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...